RAPAT paripurna istimewa DPRD kota Lubuklinggau pada Selasa (07/11/2017) mengagendakan dua pembahasan sekaligus yakni membahas tentang penyampaian rekomendasi DPRD terhadap LKPJ Akhir Masa Jabatan Walikota dan Wakil Walikota
Lubuklinggau periode 2013-2018. Dilanjutkan Rapat Paripurna penyampaian Nota Keuangan dan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang RAPBD tahun 2018.
Dalam rapat tersebut, hadir langsung walikota Lubuklinggau H SN Prana Putra Sohe. Ia menyampaikan terimkasih kepada pihak DPRD sudah mengkaji dan meneliti LKPJ AMJ mereka.
"Sebagai manusia, saya bersama H Sulaiman Kohar paham akan ada kekurangan serta beberapa hal yang belum maksimal kami lakukan. Namun
apapun itu kita tetap berupaya, untuk membangun semaksimal mungkin," ungkap Nanan.
Dengan anggaran yang terbatas, pemerintah selama ini sudah berkomitmen untuk melaksanakan pembenahan serta pembangunan yang inovatif.
"Sehingga yang dulunya Lubuklinggau hanya sebagai kota transit, kini berubah dan berkembang menjadi kota kunjungan. Saya bersama H Sulaiman Kohar dan seluruh jajaran di lingkungan Pemkot mohon maaf kalau masih ada beberapa yang belum maksimal, namun apa yang sudah kita laksanakan sudah bisa mewujudkan Lubuklinggau sebagai kota jasa, industri dan perdagangan yang unggul," jelasnya.
Kemudian, rapat dilanjutkan dengan agenda, penyampaian Nota Keuangan dan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang RAPBD tahun 2018. Walikota mengatakan bahwa estimasi RAPBD tahun 2018 memang belum mencapai Rp 1 triliun.
"Namun ini masih RAPBD induk. Selain itu estimasi anggaran ini juga belum final, karena masih ada pergeseran-pergesaran lainnya, dan pada 2018 pembangunan infrastruktur akan tetap menjadibprioritas utama," terangnya.
Pihaknya bersyukur, hasil rekomendasi DPRD atas LKJP AMJ mereka dinilai sangat menggembirakan. (Admin)